Pintu Gerbang Santiago Jejak Sejarah Portugis di Malaka
Malaka menjadi kota yang sangat penting bersejarah di Selat Malaka dan Semenajung Malaysia yang telah ditetapkan sebagai Kota Warisan Dunia oleh UNESCO sejak 2008 bersama George Town. Malaka berada di Negara Bagian Malaka, Malaysia. Dikenal juga dengan nama Bandaraya Melaka Bersejarah.
Melaka memiliki warisan perdagangan multibudaya yang kaya dengan arsitektur banguan dan budaya yang masih terjaga hingga lanskap kota yang unik. Menariknya, Melaka ini juga menjadi salah satu kota di Malaysia yang memiliki banyak museum.
Jejaknya dapat dijumpai dalam satu kawasan. Ada berupa bangunan masjid, kuil, dan rumah tradisional Melayu hingga jejak arkeologi. Salah satu peninggalan bersejarah paling ikonik adalah Pintu Gerbang Santiago atau Porta de Santiago.
Pintu Gerbang Santiago merupakan salah satu peninggalan sejarah paling menarik untuk dikunjungi. Gerbang ini adalah bagian dari Benteng A Famosa yang dibangun oleh Portugis setelah menaklukkan Melaka pada 1511 di bawah komando di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque.
Benteng A Famosa ini awalnya dibangun sebagai pertahanan untuk melindungi koloninya dari serangan musuh yang ingin merebut kembali Melaka, termasuk Kesultanan Melaka, Johor, Aceh, kerajaan-kerajaan Nusantara hingga dari kekuatan Eropa lainnya.
Salah satu keunikan arsitektur bentengnya adalah jalur berbentuk “S” di pintu masuknya. Sengaja dirancang untuk menghindari serangan langsung dari tembakan musuh. Secara tidak langsung Benteng A Famosa ini menjadi simbol kejayaan serta perlawanan dalam sejarah Malaka.
Benteng A Famosa dirancang dengan material yang tahan terhadap kelembapan tinggi dan hujan lebat. Batu laterit dan mortar kapur yang digunakan mampu menyerap air dan mengurangi risiko kerusakan akibat perubahan cuaca yang ekstrem.
Dibangun mengelilingi Bukit Melaka, benteng ini memiliki dinding setebal tiga meter yang dibangun menggunakan batu-batu besar berwarna merah. Menurut ceritanya materialnya bahan bangunan bentengnya diambil dari reruntuhan istana, masjid, dan makam-makam. Di salah satu sudut tembok baratnya, didirikan menara pengawas setinggi 40 meter.
Dalam perjalanannya VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) berhasil merebut Melaka dari tangan Portugis pada 1641. VOC kemudian memperkuat dan terus memperluas benteng ini, termasuk menambahkan lambang VOC di atas pintu gerbang serta tulisan Anno 1670 sebagai penanda tahun pembuatannya. Semasa VOC struktur dasar bangunan dari gerbang ini tetap mempertahankan elemen arsitektur aslinya.
Selama masa kejayaannya, Benteng A Famosa memiliki berbagai fasilitas seperti rumah sakit, gereja, dan gudang amunisi. Namun, pada tahun 1807, sebagian besar struktur benteng dihancurkan oleh Inggris untuk mencegah penggunaannya oleh pihak lain. Beruntung, intervensi Sir Stamford Raffles telah menyelamatkan Pintu Gerbang Santiago dari kehancuran.
Kabarnya terdapat 4 pintu masuk di Benteng A Famosa dan kini hanya tinggal satu pintu tersisa bernama Pintu Gerbang Santiago. Meskipun sebagian besar Benteng A Famosa telah lenyap, Pintu Gerbang Santiago ini tetap berdiri kokoh sebagai pengingat kejayaan dan ketahanan sejarah Malaka.
Lokasi Pintu Gerbang Santiago ini berada di kaki Bukit St. Paul menjadikannya titik pertahanan penting bagi Melaka pada masa kolonial. Dari posisi ini, pasukan kolonial dapat mengawasi aktivitas di Selat Melaka, yang merupakan jalur perdagangan utama saat itu.
Pintu Gerbang Santiago memberikan gambaran tentang bagaimana Malaka pernah menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara serta menjadi simbol kekuasaan dan dominasi kolonial atas wilayah tersebut.
Pintu Gerbang Santiago sebagai saksi bisu berbagai peristiwa sejarah penting dari masa penjajahan Portugis, Belanda, hingga Inggris, gerbang ini telah menyaksikan perubahan politik dan sosial yang membentuk identitas Melaka saat ini. Keberadaannya yang masih tegak berdiri hingga kini menunjukkan ketahanan dan pentingnya situs ini dalam narasi sejarah Malaysia.
Kini, Pintu Gerbang Santiago menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dunia yang wajib dikunjungi di Melaka. Wisatawan yang datang dapat melihat secara langsung peninggalan jejak peradaban perniagaan dunia ini sembari belajar, mengabadikan momen, dan merasakan atmosfer sejarah yang masih terasa kuat.
Masih dalam satu kawasan, terdapat situs besejarah penting lainnya yang dapat dikunjungi seperti Dutch Square (Stadthuys), Christ Church, Menara Jam Melaka, Bukit Melaka, Gereja St. Paul, Museum Istana Kesultanan Malaka hingga Jonker Street.
Semua tempat ini sangat instagenik dan memberikan wawasan lebih dalam mengenai masa lalu perdagangan dunia di Melaka. Tidak lengkap jika ke Malaka tidak tengok Pintu Gerbang Santiago.
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.