Meradang
Pagi itu
Meluap
tersapu kalut, Embun pagi memanas
Kabut
tipis dihapusnya
Mentari
pagi bersinar, beri harapan atas sendu sedan itu
Awan
merapat menutupi hangatnya mentari
Jalan
setapak itu tertutup ilalang
Ku
harap sinarnya mengantarkan ku pada nya
Bagi
yang merindu
Tetesan
hujan boleh basahi tubuh ini
Namun,
tetesan air mata mu tak boleh menetes dihatiku
Hujan
ini mendinginkan hatiku yang rindu pada mu
Sayang,
mengapa kamu selalu Dingin saat aku bersamamu
Kusampaikan
ini
Pada
tetesan hujan yang basahi raga ini
Ku
berikan kepercayaan pada derasnya sungai yang mengalir
Bawakan pesan rindu untuk mu
Berburu dengan waktu namun hujan tetap menghalangi langkah
Menatap pada bait-bait ayat, berpadu dalam doa di tengah gundah
Aku bersujud dan percaya
Setiap jalan yang ku tempuh
Tidaklah sesulit yang ku pikirkan
Menatap pada bait-bait ayat, berpadu dalam doa di tengah gundah
Aku bersujud dan percaya
Setiap jalan yang ku tempuh
Tidaklah sesulit yang ku pikirkan
Padang, 24 Agustus 2012
*Kumpulan status Twitter dan Facebook pribadi
Karya: Bayu Haryanto (Ubay), Mahasiswa jurusan
Teknik Kimia, Universitas Bung Hatta
—————————————————————————————————————————————————
Bayu Haryanto – biasa disapa Ubay. Penikmat senja yang bermimpi untuk explore Indonesia dengan tagline #JajahNagariAwak. Pemotret yang suka dipotret. Perngkai kata dalam blog kidalnarsis.blogspot.com. Jejaring sosial Twitter @beyubay dan Instagram @beyubaystory.
Traveling ■ Explore ■ Journalism ■ Photograph ■ Writer ■ Share ■ Inspire
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment