Tidak mudah untuk dapat menembus hutan belantara
dengan kontur yang berbukti dengan kemiringan yang cukup menantang, ditambah
lagi untuk melewati tepian sungai dengan
jalan setapak bersama aliran air sungai yang bebatuan, sungguh menantang dan
menguji adrenalin. Bahkan dapat juga
berjumpa dengan air terjun yang menawan yang tersembunyi dalam rimbunnya
pepohonan.
Namun siapa menyangka kesempatan berharga telah
mengantarkan saya untuk mencoba menjelajah pedalaman Hutan Gamaran yang terdapat
Air Terjun Nyarai atau Lubuk Nyarai yang kellingi oleh perbukitan Bukit Barisan
yang berlokasi di Jorong Gamaran, Korong Salibutan, Kecamatan Lubuk Alung,
Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Kemunculan Lubuk Nyarai ini ditengarai hasil penjelajahan Ritno
bersama rekan-rekannya pada April 2013 lalu, setelah menemukan air terjun yang
berada di dalam hutan. Kemudian menjadi fenomenal ramai dibincangkan oleh
pengguna sosial media pada tahun 2014
dan kini menjadi objek wisata alam andalan pemerintah setempat yang tak hanya dikunjungi oleh masyarakat dalam
negeri saja tapi luar negeri juga. Menarik bukan.
Ada hal yang menarik bila mengunjungi ke Lubuk Nyarai
ini, banyak kisah yang dapat digali dari tempat ini seperti Mantan Menteri Luar
Negeri RI Gamawan Fauzi sewaktu menjadi Bupati Solok dulu pernah tersesat dan
ditemukan di pedalaman hutan Gumaran Korong
Salibutan, saat melakukan pendakian napak tilas dari Kabupaten Solok ke Kota Padang.
Sebabnya kampung ini
berbatasan langsung dengan Kabupaten Solok yang dialiri pula oleh Sungai Batang
Salibutan yang membelah korong tersebut.
Objek wisata tersebut diresmikan langsung oleh Dinas
Pariwisata Kabupaten Padang Pariaman, hingga sekarang objek wisata tersebut dikelola
oleh Ritno dan team serta dibantu langsung oleh Dinas Pariwisata Kabupaten
Padang Pariaman.
Sebenaranya akses menuju Lubuk Nyarai cukup mudah yang
dekat dari Kota Padang dan Bandara Internasional Minagkabau namun memakan
banyak waktu. Untuk sampai ke lokasi, kita masuk melalui Simpang Puskesmas
Sikabau yang berada di jalan lintas Bukittinggi–Padang dengan melewati rumah
penduduk kurang lebih sekitar 10 km dengan waktu tempuh 40-60 menit hingga
Posko Pengelola Lubuk Nyarai.
Sesampainya di posko, kita harus daftar terlebih
dahulu dan membayar tiket masuk sebesar Rp.20.000,- per kepala (tahun 2014). Tiket ini sudah
termasuk biaya parkir, kemanan, kebersihan, hingga pemandu wisata.
Setelah mendapatkan pengarahan dari petugas pengelola
Lubuk Nyarai kita akan dipersilahkan untuk mulai menjelajah. Biasanya dalam
satu kali perjalanan akan berkelompok terdiri dari 8-10 orang bakahan bisa lebih dan dipandu
oleh seorang pemandu wisata yang akan menemani, menjaga hingga menunjukan jalan
sampai menujuk Lubuk Nyarai.
Lubuak Nyarai menjadi salah satu air terjun terindah
yang dimilik Sumatera Barat yang tersembunyi dalam hutan yang merupakan sebagai venue baru bagi pencinta
tracking dan hanya bisa diakses dengan berjalan kaki yang membutuhkan waktu sekitar
1,5-2 jam dengan melewati jalan setapak menaiki bukit, menuruni lembah,
menyusuri tepian sungai hingga berjalan dibawah pepeohonan yang membentuk
lorong-lorong. Sensasi alam inilah yang justru
menarik minat banyak pengunjung yang datang.
Penjelajahan akan dimulai dari posko menyusuri
bebukitan dengan jalan yang datar dan tidak terlalu sempit dengan lebar 3 meter
dapat dilalui oleh mobil. Selama perjalanan disini kiri kanan hanya tampak
bukit dan dari kejauhan terlihat pabrik penetasan ayam. Kemudian akan turun
menuju beberapa petak sawah, melewati tepian sungai dengan jalan setapak yang
lebarnya kurang dari satu meter.
Selama perjalanan menuju Lubuak Nyarai akan melewati
beberapa lubuak lainnya yang cukup menarik seperti Lubuak Lalang yang berjarak
50 meter dari posko biasanya digunakan untuk tempat pemandian keluarga dengan
aliran air yang tenang, jernih dan tidak terlalu banyak bebatuan besar.
Setelah itu akan juga melewati Lubuak Ngungun yang berjarak kurang
lebih 500 meter dari posko. Tempat ini memilik air terjun dengan kolam yang dikelilingi
oleh bebatuan alami dengan dasar air berwarna kehijauan. Dari sini akan naik ke
Bukit Janjang Kambiang hingga sampai di Lubuk Batu Tunduang
Tak
berapa jauh akan melewati Lubuak Batu Tuduang yang jauhnya sekitar 550 meter
dari posko. Selama perjalanan akan mendaki bukit dan menuruni lembah, berjalan
di antara akar-akar pohon, jalan setapak semit berbatu dan licin.
Lubuak
Batu Tuduang memiliki ciri khas dengan adanya bebatuan yang mengapit
dibawahnya. Masyarakat sekitar mengenal lubuak ini dengan sebutan Lubuk Batu
Pancah sebab dibagian atas batu besar ini ada yang pecah. Ada juga yang menamai
lubuk ini dengan Lubuk Baret mirip dengan topi baret.
Lubuak
Batu Tuduang ini terdapat banyak ikan endemik seperti ikan Gariang, ikan Kulari
dan ikan Panjang.Ikan tersebut berada disela-sela batu yang berada dibawah
Lubuak Batu Tunduang dan dapat diperoleh dengan menembaknya mengunggunakan
tombak atau dengan memancing.
Lubuak Batu Tunduang juga dapat digunakan
sebagai tempat berkemah dan bermain sebab ditepian lubuak ini terdapat pasir
yang bisa dipakai untuk mendirikan tenda sekitar 5-10 tenda dum yang berisi 2
orang tiap tendanya atau berkemah diatas batu Lubuak Batu Tunduang. Bahkan
lokasi yang berpasir ini dapat digunakan sebgai arena untuk perunjukan dan
atraksi kesenian tradisional Minangkabau seperti Randai dan Pencak Silat.
Puas
dengan melihat Lubuak Batu Tunduang kita akan kembali menyusuri tepian sungai
kemudian masuk kedalam hutan menaiki bukit dan menuruni lembah hingga akhirnya
sampai di Lubuak Sikayang Tabiang. Lubuak ini terletak di patok batas
penghijauan Dinas Kehutanan Kabupaten Paang Pariaman yang memilik kedalaman 2-3
meter dan kabarnya terdapat banyak ikan-ikan yang berukuran besar didalamnya.
Lubuak
Sikayang Tabiang berbentuk tebing-tebing tinggi yang terdapat banyak berbatuan
besar yang membentang dari hulu sampai hilir lubuak ini. Lubuak ini dapat juga
digunakan sebagai lokasi berkemah dengan memasang tenda diatas bebatuan untuk
2 tenda dum dengan isi 2 orang dan
diatasnya dapat didirikan tenda dum lebih dari 10. Tempat ini hanya untuk orang
dewasa, mengingat banyak tepian tebing curam.
Dari
Lubuk Sikayang Tabiang akan juga melewati Lubuak Sikayan Limau, Lubuak
Pasangkuhan hingga sampai di Lubuak Kasai. Lubuak ini terletak sebelum
Lubuak Nyarai tepatnya di hulu pengebrangan. Terdapat dua lubuak disini yaitu
lubuak Kasai Gadang dan Lubuak Kasai Ketek.
Di Lubuak Kasai Gadang terdapat akar pohon yang dapat
digunakan untuk berayun-ayaun dan dikelilingi oleh bebatuan besar yang
menyerupai tebing-tebing. Di antara kedua lubuak ini terdapat jalur aliran
sungai yang menyempit seperti bendungan yang mengatur debit air mengalir.
Pada waktu tertentu di tepian Lubuak Kasai Ketek ada
pohon yang daunnya menyerupai bunga sakura dan masyarakat setempat menyebutknya
sakura nyarai. Tepian lubuak kasai ketek dapat digunakan juga untuk area
sekitar lebih dari 10 tenda dum dengan kapasitas 4-5 0rang per tendanya.Kedua
lubuak ini sering digunakan untuk alternatif mandi-mandi bila debit air Lubuak
Nyarai sedang tinggi.
Di
antara Lubuak Kasai Gadang dan Lubuak Kasai Ketek ini kita akan menyeberangi
sungai yang bila dalam keadaan normal ketinggiannya dari lutut hingga paha
orang dewasa kira-kira 70 cm. Kemudian mnyusuri tepian sungai dan kembali masuk
kedalam hutan.
Selama
perjalanan menuju Lubuak Nyarai akan melewati satu makam panjang berpagar batu
yang persis berada di tengah perlintasan jalan. Konon makam ini salah satu
pejuang yang mengasingkan diri kedalam hutan saat zaman penajajahan hingga
konfik PKI merebak. Usai itu akan masuk kedalam hutan hujan tropis yang cukup
rapat hingga terlihat dari berbatuan besar yang terdapat banyak pengunjung.
Petanda Lubuak Nyarai sudah dekat sekitar 100 meter.
Untuk
sampai ke Lubuak Nyarai harus menyebrangi sebuah batang pohon besar yang
melintang dan terbenam sebagian kedalam sungai. Sesampainya di Lubuk Nyarai akan disuguhkan
pemandangan yang super cantik sekali yang akan menghipnotis para pengunjung
sehingga rasa lelah selama perjalanan akan begitu saja mengalir hilang
Lubuak Nyarai memiliki pesona air terjun yang
menakjubkan membuat pengunjung terkagum-kagum setelah melewati perjalanan yang
menantang dan menguras keringar dengan ketinggian daerah 186 di atas permukaaan
air laut dengan ketinggian air terjun sekitar 7-8 meter yang dibendung oleh dua
batu besar. Air tersebut mengalir
seperti pintu bendungan yang bermuara ke dalam sebuah kolam besar yang
dikelilingi oleh jejeran tebing batu granit.
Kolam Lubuk Nyarai ini tidak terlalu dalam dengan air
yang jernih, dingin dan dasar berwarna kehijauan sehingga banyak pengunjungan yang memanfaatkannya untuk berenang sembari
terjun bebas melompat dari ketinggian menuju kolam atau ada juga yang
mencoba untuk menangkap ikan khas tempat ini dengan pistol tombak atau dengan
memancing sebab disini banyak terdapat ikan.
Dibutuhkan keahlian khusus untuk menangkap ikan dengan
pistol tombak, karna harus menyelam sambil kejar-kejaran dengan ikan. Kabarnya
rasa ikannya luar biasa enak dengan yang daging yang lembut, manis dan gurih.
Di lokasi lubuk nyarai ini juga terdapat musalla kecil
dengan luas kira-kira 3 x 3 meter dan terdapat juga toliet untuk ganti baju
meskipun sederhana serta warung-warung menjual berbagi makanan dan minuman.
Selama
perjalanan akan melewati 4 kali bukit dengan kemiringan 25 derajat dan
melewati 2 kali bukit dengan kemiringan
45 derajat yang diiringi dengan instrumen alam serangga hutan dan suara khas
satwa hutan lindung.
Ditambah
juga dengan suara gemerik air yang mengalir dari dataran tinggi yang melewati sela-sela
bebatuan menuju hulunya membuat suasana penjelajahan semakin asik dan sangat
berasa sekali berada dalam pedalaman hutan hingga menemukan air terjun layaknya
surga dunia yang tersembunyi dilindungi oleh bebukitan. Bahkan bila
dilanjutkan lagi ke atas akan terdapat spot-spot air terjun lainnya seperti
Lubuk Sikayang Gariang, Lubuak Paku, Lubuak Labuan hingga Talago.
Tak perlu khawatir selama perjalanan menuju Lubuak
Nyarai akan ditemui pondok-pondok untuk beristirahat seperti pondok sebelum
Lubuak Ngugun, di sekitar Lubuak Ngugun yang berada di dalam hutan, deket tepi
sungai, dalam hutan belantara ada dua tempat, posko Lubuak Kasai, sesudah
menyebrang sungai disekitar Lubuak Kasai, dalam hutan belantara sekitar Lubuak
Kasai, dan di lokasi Lubuak Nyarai.
Pondok ini menjual berbagai minuman dan makan. Pada
hari-hari biasa pondok ini hanya yang ada ditengah hutan saat menuju Lubuak
Kasai yang buka namun saat akhir pekan kemungkinan semua pondok ini akan buka
dengan menjual berbagai makanan ringan, nasi bungkus hingga minuman.
Beberapa
hal yang telah diwanti-wanti kepada pengunjung
adalah dengan tidak mencoret coret bebatuan, membuang sampah sembarangan, dan
memakai narkoba serta minuman keras. Itu aturan tertulis yang telah dibuat oleh
masyarakat disana untuk menjaga keindahan alam dan ketertiban lingkungan agar
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Lubuk Nyarai merupakan air terjun terindah yang
dimiliki Sumatra Barat yang begitu menawan, indah dan masih terjaga, mengundang
para pelancong terutama bagi yang gemar tracking. Nah, ingin mencoba? Mari
menjalajah ke Lubuk Nyarai, air terjun ini dapat menjadi salah satu referensi
tracking yang kini menjadi salah satu tempat wisata yang dimanfaatkan masyarkat
dalam mengisi hari liburan terutama untuk menguji ketangguhan nyali dan
stamina.
———————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto.
Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs
jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh.
Terima kasih.
No comments:
Post a Comment