Berbicara pantai, Kota Padang memang juaranya. Keindahan pantainnya memang tidak diragukan lagi. Sejumlah pantainya yang mempesona membentang menghadap Samudera Hindia dengan karakteristik dan keunikannya sendiri. Tentu tidak kalah dong dengan daerah lainnya.
Sore itu, langit sangat biru dan bersih dari barisan awan. Matahari pun cukup terik ditambah lagi perut dalam keadaan lapar sekali karena sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Selama bulan puasa, saya pun puasa melakukan penjelajahan yang melelahkan.
Sore itu, langit sangat biru dan bersih dari barisan awan. Matahari pun cukup terik ditambah lagi perut dalam keadaan lapar sekali karena sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Selama bulan puasa, saya pun puasa melakukan penjelajahan yang melelahkan.
Dipenghujung bulan Ramadan 2016 lalu menjadi momen berharga, saya bersama Bg Emen, Bg Hafiz, Dedet, Nanda, Bg Fahmi dan Bg Yudhi pergi hunting ke Pantai Sako yang memberikan cerita tersendiri.
Kami berkumpul semua di Kantor InfoSumbar yang terlertak di Jalan Veteran. Dengan menggunakan sepedah motor kami berangkat menuju Pantai Sako. Pilihan menjelajah Pantai Sako ini memang cukup berat, mengingat dalam keadaan puasa dan lokasinya yang cukup jauh dari pusat kota.
Jalan menuju Pantai Sako |
Terdapat beberapa destinasi wisata yang cukup terkenal lainnya yang akan dilewati selama perjalanan menuju Pantai Sako. Mulai dari persimpangan menuju Pelabuhan Teluk Bayur, Gunung Meru dengan panorama pelabuhan Teluk Bayur dan banyaknya monyet liar yang berkeliaran di pinggir jalan, Pantai Nirwana, Mercusuar Sei. Bermas dan meriam peninggalan zaman Jepangnya hingga pelabuhan Bungus Teluk Kabung.
Suasana ketika baru sampai di Pantai Sako |
Pantai Sako dengan pasir berwarna putih kecoklatan berlatarkan bukit-bukit dan pohon pinus jarum |
Tiket masuk ke Pantai Sako |
Menuju Pantai Sako ini cukup mudah diaksesnya. Bisa menggunakan angkot, sepedah motor dan mobil. Lebih serunya menggunakan sepedah motor. Dari pusat kota bisa memakan waktu 30-40 menit. Itu pun tergantung kecepatan dan jenis kendaraannya serta bila tidak ada longsor yang menyebabkan macet. Memang di daerah ini rawan longor akibat lokasinya berada di kawasan perbukitan sekitar jalan ini.
Tenang saja tedapat tanda yang menunjukan keberadaan pantai ini dan lokasinya tidak begitu jauh dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bungus. Sesampainya di persimpangan menuju pantai akan terlihat papan nama yang bertulis Pantai Sako. Dari jalan raya harus masuk kedalam sedikit sekitar 200 m. Sayangnya jalannya masih berbatu dan untuk masuk area pantai tiap pengunjung dikenakan biaya retribusi seharga Rp.10ribu untuk dewasa dan Rp.5ribu untuk anak-anak.
Akhirnya menginjakan kaki di Pantai Sako ini. Kendaran kami telah terparkir rapi di sebelah timur pantai ini dekat dengan sebuah kedai milik warga yang bersebelahan dengan muara sungai. Saatnya hunting, satu per satu di antara kami mengeluarkan kamera baik DSLR dan handphone. Sempat terdiam sejenak melihat suasana Pantai Sako ini. Entah terpesona atau binggung. Intinya tidak seperti yang dibayangkan saja. hehe
Pohon pinus jarum yang menjulang tinggi menjadi pagar di Pantai Sako |
Barisan pohon pinus jarum menjadi tempat berfoto |
Momen berfoto di Pantai Sako |
Pantai Sako tidak dikelola oleh pemerintah Kota Padang dan dikelola secara pribadi. Pantai Sako ini didirikan oleh seorang warga setempat. Pantai Sako mulai dibuka pada 11 Mei 2011 dan telah memiliki izin usaha yang resmi .
Pantai Sako ini tidak begitu luas, hanya 6.000 m2. Memiliki topografi pantai yang cukup landai, berombak sedang dan berpasir putih kecoklatan. Sederetan pohon pinus menjulang tinggi tumbuh subur yang ditaman secara apik seakan membentuk lorong lurus membentang kurang lebih sepanjang 1 km membuat nyaman pengunjung.
Di sini menjadi objek yang menarik untuk berfoto apalagi untuk foto praweding. Terdapat juga sejumlah tempat duduk berpayung yang terbuat dari beton menghadap teluk dan Samudera Hindia.
Nelayan yang akan pergi melaut di sekitar Pantai Sako |
Panorama alam di muara sungai dekat Pantai Sako |
Pantai Sako berada di teluk dan muara sungai dengan hutan bakaunya menciptakan panorama alam yang cukup berbeda. Pantai Sako juga merupakan salah satu objek wisata bahari yang memiliki bibir pantai terpanjang dari objek wisata lainnya di Kota Padang. Tidak banyak juga yang tahu akan keberadaan pantai ini, sekalipun masyarakat Kota Padang sendiri. Malah akan bertanya kembali. Memang dimana yang pantainya? LOL.
Pantai Sako ini memang cocok untuk destinasi wisata keluarga sembari piknik sebab sangat sepi dan nyaman untuk bermain bagi anak-anak. Bisa juga menjadi tempat mengadakan piknik atau acara gathering bersama teman sekolah, satu komunitas atau satu kantor.
Suasana Pantai Sako dengan view Teluk Bayur |
Pantai Sako dengan view Teluk Sirih |
Selain bermain air di pantai, banyak juga aktivitas lainnya yang dapat dilakukan di Pantai Sako ini seperti menaiki sampan kayu mengelilingi pantai, bermain wahana banana boat dan mengayuh sepedah bebek. Tentunya yang terpenting untuk hunting foto. Bagi pencinta landskap bisa menjadi satu list untuk pergi berburu foto matahari terbenam.
Nampaknya perlu dilakukan pembenahan dan penambahan fasilitas pendukungnya meski telah tersedianya kamar bilas dan ganti serta toilet. Perlu juga diperbaiki akses jalan masuk yang harus belum dibeton/aspal, disediakan tempat ibadah hingga tong sampah. Terpenting, perlu juga promosi yang lebih gencar dan pelayanan yang baik untuk memikat pengunjung berdatangan.
Perlahan langit biru berubah menjadi kuning kemerahan petanda senja telah tiba. Detik-detik kumandang azan Magrib akan menggema. Barisan burung bangau kembali pulang ke sangkarnya dan kami pun berhasil membatalkan puasa dengan meminum satu bungkus es air tebu di Pantai Sako ini sembari menutup perjalanan jelajah nagari awak ini dengan foto bersama sebagai kenang-kenangan.
Suasana Pantai Sako |
Action in Sako Beach |
Menyepi di Pantai Sako bisa menjadi pilihan sebagai destinasi yang cukup private sembari menikmati suasana panorama alam Teluk Bungus dan lalu lalang kapal-kapal menuju pelabuhan Teluk Bayur yang sedap dipandang mata. Menikmati suasana lain keindahan pantai di Kota Padang, datang saja ke Pantai Sako.
Es air tebu pelepas dahaga |
Bayu Haryanto – biasa disapa Ubay. Penikmat senja yang bermimpi untuk explore Indonesia dengan tagline #JelajahNagariAwak. Pemotret yang suka dipotret. Perngkai kata dalam blog kidalnarsis.blogspot.co.id. Jejaring sosial Twitter @beyubay dan Instagram @beyubaystory.
Traveling ■ Explore ■ Journalism ■ Photograph ■ Writer ■ Share ■ Inspire
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.
Wah, ada pohon pinus dipantainya, jadi pengen main kesana, senjanya juga cakep..
ReplyDeleteSilahkan kunjungi uni. Menarik lokasinya
DeleteAww!
ReplyDeleteExcellent! Taruihkan karajo nan sangat baguno ko untuak urang awak dan peminat pariwisata umumnya. To your continued success. Lhir di Painan, tapi jarang pulang kampuang atau https://www.facebook.com/noersal.samad.7 Wassalam. Kandomarajo.
Terima kasih pak Noersal Samad sudah berkunjung ke blog saya pak. Insyallah melalui tulisan dan foto di blog ini saya akan terus memperkenalakan keindahan alam ranah minang kepada semua orang. Makasih atas dukungannya. Terus singgah ya pak ke blog saya.
Delete