Pesisir Selatan merupakan salah satu kabupaten di Sumatra Barat yang pamornya sedang naik daun. Beragam destinasi yang memukau hadir dan muncul ke permukaan, bak harta karun yang terpendam. Banyak yang terpana dan kagum akan keindahan alam nagari yang memiliki sejuta pesona ini. Mulai dari bawah laut hingga ke puncak bukit.
Sebagai pintu gerbang paling selatan dari Sumatra Barat, Pesisir selatan memiliki sejumlah objek wisata yang sangat menarik untuk dijelajahi. Bila dilihat ada dua katagori daerah destinasi yang dapat dikunjungi. Pertama daerah panorama alam yang menawan mengarah ke perbukitan, saya sebutnya Wisata Alam Hijau Pesisir Selatan dan kedua daerah kawasan pesisir pantai dan laut yang sangat eksotik, saya sebutnya Wisata Alam Biru Pesisir Selatan.
Terdapat beberapa iteneri perjalanan yang bisa menjadi referensi untuk berkelana mengunjungi beberapa objek wisata di Kabupaten Pesisir Selatan yang cukup tenar. Nah, untuk kali ini saya akan tunjukan beberapa destinasinya dalam cerita perjalanan satu hari menjelajah panorama alam perbukitan di Kabupaten Pesisir Selatan. Berikut cerita Wisata Alam Hijau Pesisir Selatan.
Kesekian kalinya saya menyambangi Kabupaten Pesisir Selatan, untuk menjelajah berbagai destianasi wisata andalanya seperti Kawasan Pantai Carocok dan Kawasan Mandeh yang merupakan objek wisata bahari. Begitu juga dengan jembatan akar yang melegenda ini pernah saya kunjungi.
Kali ini tepat di awal bulan September 2016, saya bersama Fauziah Suci Wijaya (Uchi), Farrah Fadhilah Hanum (Bakpau), abang Eka Mardika, Fitrah Mardhatillah Husna (Una) dan Tika mencoba menjelajah sisi lain keindahan alam Kabupaten Pesisir Selatan ini.
Saya diajak oleh Uchi untuk ikut jalan-jalan karena dia bersama temannya dari Dumai sedang liburan ke Ranah Minang. Begitu juga dengan Bakpau yang saat melanjutkan studi doktoralnya di Jepang, dia mendapat jatah untuk pulang kampung bertempatan kala itu mengikuti konferensi internasional di Padang.
Wisata Taman Perbatasan Padnag - Pesisir Selatan
Perjalanan dimulai dari perbatasan Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan. Ada apa di sana? Ya, di tempat ini terdapat semacam taman atau bisa dibilang rest area menarik untuk disinggahi sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Taman yang berada di Jalan Raya Padang-Painan Km 28 ini baru dibangun pada tahun 2015 dan selesai satu tahun kemudian. Dari pusat Kota Padang ke perbatasan kira-kira satu jam.
Taman ini memiliki sejumlah bangunan yang memilik bentuk yang unik dan menarik menyerupai bentuk tugu. Jika dari Kota Padang akan disambut oleh tulisan “Pesisir Selatan” yang berwarna merah dan kuning. Di taman ini juga menjadi ajang untuk berkodak-kodak yang sangat digemari oleh anak-anak muda, termasuk kami juga berkesempatan untuk mengabadikan moment di taman ini.
Terdapat dua buah gazebo yang menghadap ke gerbang perbatasan kedua daerah ini. Tidak jauh dari situ, kira-kira sekitar dua meter ketinggiannya dari jalan raya terdapat dua banguan yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda. Satu banguan menyerupai masjid karena memiliki kubah namun tidak berdinding. Kemudian banguan yang bertingkat 3 ini patut dicoba untuk dinaiki karena menikmati panorama Teluk Kabung serta angin sepoy-sepoy yang terkadang bikin baper. Hehe
Lanjut! Dengan menggunakan mobil kami pergi meneruskan perjalanan ke desitinasi yang sudah direncanakan yaitu Puncak Bukit Bendera, Air Terjun Bayang Sani dan Jembatan Akar. Mengingat cuaca sedang tidak bersahabat kami memutuskan tidak pergi menjelajah Kawasan Mandeh terkenal akan raja ampatnya Ranah Minang. Untuk sampai ke tiga destianasi itu bisa juga memakan waktu satu jam (tergantung kecepatan berkendara dan jenis kendaraannya).
Dengan mengikuti Jalan Raya Padang-Painan ini dapat menuntun kita untuk sampai ke Air Terjun Bayang Sani dan Jembatan Akar. Namun sebelum ke sana dapat juga singgah ke satu destinansi yang cukup hits ditahun 2015 yaitu Puncak Bendera.
Menuju destinasi ini tidak begitu sulit karena satu arah menuju objek wisata Air Terjun Bayang Sani dan Jembatan Akar. Perhatikan saja papan petunjuk jalan nanti akan terlihat tidak jauh dari Simpang Bayang. Itu menjadi tandanya atau jika masih ragu dapat bertanya kepada masyarakat.
Sebelumnya kami sudah mengabarkan seorang adik putra daerah sini yaitu Riki Putra untuk memandu kita selama penjelajahan di Kabupaten Pesisir Selatan ini. Kami telah berjanji untuk menunggu di Simpang Bayang. Akhirnya dalam perjalanan kali ini bertambah satu anggota di dalam mobil ini. hehe
Selama perjalanan menuju tempat wisata kami berdiskusi cukup alot untuk memutuskan destinasi mana yang akan dituju. Singkat cerita kami memutuskan untuk tidak singgah ke Puncak Bukit Bendera, namun menuju sempat yang bernama negeri di atas awan. Woa, menarik juga.
Baca Refrashing ke Pantai Carocok Painan dan Bermain Air di Pulau Cingkuak
Baca Refrashing ke Pantai Carocok Painan dan Bermain Air di Pulau Cingkuak
Sepertinya perlu juga diceritakan mengenai Puncak Bukit Bendera ini. objek wisata ini dikelola oleh pemuda setempat melalui Karang Taruna Prima Lubuh Pasing yang berlokasi di Nagari Talaok Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan.
Mengapa namanya Bukit Bendera? Karena dulunya di puncak bukit ini berkibar sebuah bendera yang memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat Bayang dan sebagai bukti sejarah pada masa penjajahan terutama pada zama Perang PRRI. Dulu puncak dari bukit ini menjadi tempat memantau para penjajah Hindia Belanda yang masuk ke daerah Bayang. Jika ada tentara Belanda maka akan diturunkan sebagai tanda ada musuh yang akan tiba dan bila tidak ada musuh maka bendera akan dikibarkan kembali.
Dituliskan dalam blog Bukit Bendera Lupas, pada tahun 1980 bukit ini dilestarikan oleh Karang Taruna Prima Lubuk Pasing, namun usaha Karang Taruna tersebut terhenti pada tahun 1990, dikarenakan banyak pemuda yang sudah menikah dan sibuk mengurusi rumah tangga mereka. Pada tahun 2015 Bukit Bendera aktif kembali, yang dikelola oleh Pemuda Karang Taruna Prima Lubuk Pasing. dan Sekarang menjadi wisata nagari bagi kampung Lubuk Pasing.
Untuk sampai ke sini sekitar 5 km dari jalan Raya Padang Painan ke arah Nagari Bayang kemudian belok ke sebelah kanan hingga sampai di kaki Bukit Bendera. Silahkan parkirkan kendaraan dan melapor ke petugas untuk membayar tiket masuk Rp 2.000 per orangnya.
Untuk mencapai puncaknya pengunjung harus traking dengan mengikuti puluhan anak tangga dan jalur yang telah ditata oleh pengelola sehingga memudahkan pengunjung melaluinya. Selama 30 menit mendaki bukit ini akan sampai di puncaknya yang memiliki ketinggian kira-kira 400 mdpl ini.
Rasa lelah akan terbayarkan setelah sampai di puncak ini. Terlihat jelas panorama seluruh nagari Bayang yang dikelilingi oleh perbukitan dan sawah yang indah serta dari kejauhan juga terlihat hamparan laut kawasan Mandeh yang menawan. Di puncaknya juga terdapat Taman Karamuntiang yang dapat dinikmati oleh para wisatawan.
Menariknya, di puncak ini terdapat satu rumah pohon yang menjadi daya tarik oleh pengujung untuk berfoto-foto. Di rumah pohon tersebut kapasitasnya hanya untuk 5 orang. Panorama alam dari Puncak Bukit Bendera ini tidak kalah indah loh dengan Kalibiru yang ada di Yogyakarta.
Dari Puncak Bikit Bendera dapat diteruskan perjalanan ke Air Terjun Bayang Sani. Sayangnya untuk kesempatan ini belum singgah dulu ke Puncak Bendera.
————————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.
Seru ulasannya
ReplyDeleteSalam kenal
Makasih mas Johanes sudah berkunjung.
DeleteSalam kenal kembali.
Ayok main ke Sumatra Barat
Thanks for this!
ReplyDelete