Tak kala mengunjungi Kota Padang, Sumatra Barat dapat mencoba mengunjungi Jembatan Siti Nurbaya yang memiliki panorama alam yang indah. Tidak hanya itu saja, di sini pengunjung dapat menikmati sajian kuliner khas yang ada yaitu jagung bakar dan pisang bakar.
Dalam tulisan sebelumnya telah
diceritakan mengenai historikal dari pembuatan Jembatan Siti Nurbaya dan
hal-hal menarik lainnya. Nah, kali ini
akan menceritakan dari sisi lambung bagian tengah alis perut, artinya
makanan yang terdapat di Jembatan Siti
Nurbaya ini. Hahaha
Baca: Jembatan Siti Nurbaya dan Melihat Keindahannya dari Segala Waktu
Baca: Jembatan Siti Nurbaya dan Melihat Keindahannya dari Segala Waktu
Nama Siti Nurbaya memang tidak
bisa dilupakan, selalu melekat dalam benak tiap masyarakat di Minangkabau.
Menjadi inspirasi dalam penamaan sebuah jembatan yang begitu kesohror. Jembatan
Siti Nurbaya sejatinya fasilitas umum yang dibangun oleh pemerintah Kota Padang.
Jembatan ini menghubungkan Jalan Nipah, Kelurahan Berok Nipah dan Jalan Pabayan, Seberang Padang yang dibatasi oleh sungai Batang Arau. Lokasinya berada tidak jauh di pusat kota dan masih di kawasan Kota Tua Padang.Seiring berjalannnya waktu, Jembatan Siti Nurbaya menjadi ikon bagi kota bengkuang ini. Ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Jembatan ini menghubungkan Jalan Nipah, Kelurahan Berok Nipah dan Jalan Pabayan, Seberang Padang yang dibatasi oleh sungai Batang Arau. Lokasinya berada tidak jauh di pusat kota dan masih di kawasan Kota Tua Padang.Seiring berjalannnya waktu, Jembatan Siti Nurbaya menjadi ikon bagi kota bengkuang ini. Ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Pedagang yang menjual pisang bakar dan jagung bakar di Jembatan Siti Nurbaya |
Di atas jembatan ini terdapat
pedangan yang menjual makanan dan minuman. Kehadirannya seakan menjadi pelengkap
untuk menikmati suasana alam yang
menawan dari perpaduan rumah penduduk di perbukitan, Pelabuhan Muaro dan
kawasan Kota Tua Padang.
Bila siang hari di atas
jembatan ini tidak ada aktivitas yang menarik, kecuali lalu lalang kendaran
yang melintas dan tak jarang pengunjung yang ingin mengabadikan moment. Lain
halnya bila petang dan malam tiba, terdapat pedagang yang berjualan di atas
jembatan yang memanfaatkan sisi jalur pejalan kaki di kiri dan kanannya.
Tiap pedangan menyediakan kursi-kuris bisa dihadapkan ke jalan atau melihat pemandangan alam. Kabarnya juga pedagang di Jembatan Siti Nurbaya akan direlokasi ke tempat barunya di taman dekat tepi sungai Batang Atau yang kini dipercantik.
Sebab lokasi ini direncanakan akan menjadi pusat kuliner di kawasan Kota Tua Padang siring dengan penataan kawasan objek wisata di Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Kota Padang yang terus dibenahi.
Khasnya Jembatan Siti Nurbaya, Jagung Bakar dan Pisang Bakar
Jagung bakar dan pisang bakar berlatarkan Kota Tua Padang |
Nantinya, jagung bakar tersebut dilumuri dengan saus cabe manis yang rasanya lezat dan berbeda dari tempat lainnya. Kemudian akan diletakan dalam piring plastik kecil yang berwarna warni dengan alas kertas nasi.
Jagung bakar dan pisang baru |
Jagung Bakar Serut |
Jika pisang bakar akan disajikan
dengan cara memadatkan pisangnya sehingga berbentuk gepeng atau istilah
masyarakat Minangkabau dikapiak. Kemudian dihidangkan menggunakan tempat yang
sama seperti jagung bakar. Sekilas proses pembuatannya sama seperti pisang kapiak,
Namun, menjadi pembedanya isian tambahannya.
Pisang kapiak dibalut dengan
parutan kelapa yang telah dikasih gula merah (karambia saka), sedangkan pisang
bakar khas Jembatan Siti Nurbaya ditaburi dengan parutan keju dengan coklat
bulir (mises). Tapi terkadang ada juga yang mengkombinasikan semuanya.
Baca: Jembatan Siti Nurbaya Dari Kisah Roman Yang Membuat Rindu
Panorama Alam Kala Malam dari Jembatan Siti Nurbaya
Baca: Jembatan Siti Nurbaya Dari Kisah Roman Yang Membuat Rindu
Panorama Alam Kala Malam dari Jembatan Siti Nurbaya
Keindahan alam dari Jembatan Siti Nurbaya view Kota Tua Padang, Pelabuahan Muaro dan Bukit Gado-Gado |
Istimewanya Jembatan Siti Nurbaya ini tidak lain karena pemandangannya, tapi akan lengkap rasanya bila ditemani dengan pengganan ringan ini. Kala malam menjadi moment yang baik untuk berkunjung.
Barisan kursi berjejer rapi di tepi jembatan begitu juga kendaraan yang terpakrir di badan jalan. Asap mengepul dari bara yang dikipas oleh pedagang serta kelap kelip lampu menambah keindahan. Ah, begitu kiranya gambaran bila menikamati malam di Jembatan Siti Nurbaya.
Baca: Objek Wisata Kota Padang
Barisan kursi berjejer rapi di tepi jembatan begitu juga kendaraan yang terpakrir di badan jalan. Asap mengepul dari bara yang dikipas oleh pedagang serta kelap kelip lampu menambah keindahan. Ah, begitu kiranya gambaran bila menikamati malam di Jembatan Siti Nurbaya.
Baca: Objek Wisata Kota Padang
Panorama Bukit Sitiong (apenberg) dan tepi sungai Batang Arau |
Jagung Bakar |
Rugi
rasanya, bila ke Kota Padang tidak berkunjung ke Jembatan Siti Nurbaya yang ceritanya melegenda dan menyajikan panorama alam serta kuliner yang lezat untuk dinikmati. Memang makan jagung bakar dan pisang bakar yang nikmat itu, ya
di Jembatan Siti Nurbaya. Coba saja.
Peta Lokasi Jembatan Siti Nurbaya:
Peta Lokasi Jembatan Siti Nurbaya:
————————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.
wah. buat nongkrong manja banget ya. view nya cakep bener. g bosenin.
ReplyDeletesalam kenal mas bro. monggo kunjung balik blog saya
Memang kalo jalan-jalan ke kota tua itu tidak membosankan terutama saat malam hari nongkrong di jembatan siti nurbaya. seru sekali.
Deletekapan-kapan dapat main mas ke kota padang menengok cerita malingkundang dan siti nurbaya hehe
sip mas nanti saya akan berjunjung. BTW makasih sudah singgah. salam kenal dari ubay.
Legenda Siti Nurbaya tak hanya tersohor di ranah minang, tapi seluruh Indonesia. Waktu aku pertama datang ke Padang, salah satu tempat yang kudatangi adalah jembatan siti nurbaya ini.. Memang syahdu kalau malam hehe.
ReplyDeleteyup betul uda bara. hikayat siti nurbaya memang tidak pernah hilang meski hanya roman, tapi mampu hadir dalam dunia nyata dan melekat dalam suatu kawasan serta menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. hehhe
Delete