Rumah Gadang menjadi pelipur lara bagi siapa pun yang berada di tanah rantau. Bagi masyarakat Minangkabau, rumah gadang adalah segalanya. Ada petuah, adat isitiadat, kerinduan, dan kenangan yang tak lekang oleh waktu.
Untuk melihat lebih dekat kebudayaan Ranah Minang tersebut dapat berkunjung ke Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau atau PDIKM Padang Panjang. Ternyata tempat ini merupakan salah satu museum di Sumatra Barat yang menampilkan banyak informasi seputar Minangkabau. PDIKM ini juga bernama Museum Bustanil Arifin PDIKM Padang Panjang
Padang Panjang dan Pusat Dokumentasi Kebudayaan Minangkabau
Dalam perjalanan menuju Kota Bukittinggi saya singgah dulu ke Museum Bustanil Arifin PDIKM Padang Panjang ini. Kala itu masih pagi, sepi, dan tampak pintu masuknya terkunci.
Lokasinya Museum Bustanil Arifin mudah dijumpai dekat jalan Lintas Padang-Bukittinggi, kira-kira sekitar 1 jam dari Kota Padang.
Tepatnya berada di kawasan Minangkabau Village, Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat.
Terdapat dua pintu masuk pertama dibagian depan yang langsung menghadap bangunan rumah gadang dan satu lagi berada di sebelah kiri rumah gadang dekat area parkir.
Sebenarnya Kota Padang Panjang ini tidak luas. Namun, memiliki kemolekan alam yang menawan dan sejarah yang penting bagi bangsa Indonesia.
Kota ini dikeliling perbukitan sehingga lebih sejuk dan asik untuk menyepi. Tidak heran jika kota ini didaulat sebagai daerah terdingin di Indonesia.
Museum Bustanil Arifin Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau Padang Panjang ini masih satu kawasan dengan objek wisata pemandian Minang Fantasi (Mifan).
Dekat juga dengan Stasiun Kereta Api Padang Panjang yang menjadi bukti peninggalan bersejarah zaman kolonial. Stasiun ini pernah menjadi salah satu stasiun terbesar dan terpadat di Ranah Minang sewaktu jayanya batubara Sawahlunto. Pernah juga menjadi pusat perdagangan hasil bumi terutama kopi. Kerenkan!
PDIKM Padang Panjang ini dibangun sejak 8 Agustus 1988 dan diresmikan pada 19 Desember 1990. Gagasan pembuatan tempat ini diprakarsai oleh A. Hamid dan Letjen. Bustanil Arifin.
Lahirnya PDIKM Padang Panjang ini tidak lepas dari bertujuan awalnya untuk memberikan informasi mengenai kebudayaan Minangkabau dan mengumpulkan berbagai macam literatur, dokumentasi audio dan visual hasil kebudayaan Minangkabau.
Melirik Koleksi PDIKM Padang Panjang
Mulanya PDIKM Padang Panjang ini dikelola oleh yayasan non profit yang bernama Yayasan Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau, kemudian sejak tahun 2006 pengelolaannya dipindahkan tangankan kepada Pemerintah Kota Padang Panjang.
Sesampainya di gerbang, saya pun bingung soalnya datang terlalu pagi dan masih tutup. Untung saja ada petugasnya yang berbaik hati membukakan pintu. Saya pun bisa menikmati pesona tempat ini.
Semua koleksi Museum Bustanil Arifin Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau ini disimpan di Rumah Adat Baanjuang. Bentuknya menggunakan arsitektur khas Minangkabau.
Bentuk rumah gadangnya dengan tujuh atap gonjong dan empat rangkiang. Arsitekturnya bertipe Rumah Gadang Gajah Maharam yang berasal dari Lareh Koto Piliang.
Bentuk Museum Bustanil Arifin PDIKM Padang Panjang ini dapat memukau para pengunjung yang datang, seolah merasakan nuansa di perkampungan ala Minangkabau. Hal ini yang menjadikan tempat ini dijuluki sebagai Dreamland Minangkabau Village.
Alam Kota Padang Panjang ini sangat mendukung sekali. Terkadang kabut dan awan yang begitu rendah dapat datang dengan tiba-tibanya. Begitu juga hujan dengan mudahnya turun di kota ini.
Dari gerbang akan langsung terlihat bangunan adat Minangkabau dan sangat instagenik. Terlebih landskap tempatnya sangat arsi dan tamannya ditata sedemikian rupa. Banyak pepohonannya yang rindang terkadang juga Museum Bustanil Arifin PDIKM Padang Panjang digunakan sebagai lokasi syuting atau foto pra wedding.
Namanya juga museum, tentunya akan ada ribuan koleksi Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau ini berupa naskah tua, kliping koran, buku, foto, film jadul, alat dan pakaian tradisional Minangkabau.
Pengunjung dapat membacanya dan melihatnya hingga puas. Koleksinya terbilang lengkap dan sering menjadi tempat studi banding para pelajar hingga objek penelitian mahasiswa dan pencinta budaya Minangkabau baik dalam maupun luar negeri.
Selain rumah gadang yang menjadi tempat menyimpan koleksi museum, ada juga panggung terbuka di sebelah kanan rumah gadang, penginapan, rumah bedug, dan musalla.
Bagi yang ini merasakan nuansa adat Ranah Minang, pengunjung dapat juga menggunakan pakaian adatnya dan berpose dengan rianya. Berlatarkan eksotisme rumah gadang dengan panorama perbukitan sesekali gunung Merapi pun mengintip menambah cantik suasananya. Semua sudut di tempat ini keren untuk berfoto.
Baca: Padang Panjang Kota Dingin Penuh Kenangan Sebagai Gerbang Minangkabau
Sayangnya saya belum coba masuk ke dalam bangunannya karena buru-buru untuk melanjutkan perjalanan ke Kota Bukittinggi. Mungkin next time akan saya ceritakan ya. Lagi pula tiket masuk PDIKM Padang Panjang ini murah meriah.
Museum Bustanil Arifin Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau berkembang menjadi destinasi wisata edukasi yang wajib dikunjungi jika bertandang ke Kota Padang Panjang.
Tidak ada salahnya menghabiskan waktu liburan di Museum Bustanil Arifin Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau ini. Generasi muda harus kenali budayanya sendiri. Yuk ke Kota Padang Panjang!
Sayangnya saya belum coba masuk ke dalam bangunannya karena buru-buru untuk melanjutkan perjalanan ke Kota Bukittinggi. Mungkin next time akan saya ceritakan ya. Lagi pula tiket masuk PDIKM Padang Panjang ini murah meriah.
Museum Bustanil Arifin Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau berkembang menjadi destinasi wisata edukasi yang wajib dikunjungi jika bertandang ke Kota Padang Panjang.
Tidak ada salahnya menghabiskan waktu liburan di Museum Bustanil Arifin Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau ini. Generasi muda harus kenali budayanya sendiri. Yuk ke Kota Padang Panjang!
————————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto.
Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan
sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima
kasih.
Indah banget mas Rumah adat Minangkabau...bikin takjub mata memandang. Memang patut dilestarikan agar senantiasa jadi warisan budaya daerah Minangkabau.
ReplyDeleteDi Surabaya juga ada rumah gadang kw, mirip banget. Tempat makan atau restaurant. Tapi aku juga belum pernah nyobain. Pengennya sih langsung ngunjungi yang asli. Bismillah, semoga suatu hari Allah mudahkan untuk bisa ke Padang.
ReplyDeleteMuseum nya cantik banget, wajib kunjung nih kalo saya ke Padang Panjang
ReplyDeleteKapan yaaa
Tempatnya luas serta rindang. Dilihat dari atas, bagus ini, tertata rapi. Kadang tempat-tempat seperti ini memang menyenangkan
ReplyDeleteYa Allah itu kenapa pemandangannya elok nian, jadi pengen cepet-cepet menginjakkan kaki di sana...aku suka belajar sejarah sambil berkunjung ke museum atau pusat informasi
ReplyDeletemasyaAllah cantik banget ya kak arsitektur rumah gadang. Aku selalu terpesona sama rumah-rumah adat gitu. Berasa banget banya sejarah di dalamnya
ReplyDeleteAhhh jadi nyesel dulu gan meluangkan waktu untuk mengunjungi kota Padang Panjang. Padahal kan lewat tuh pas mau ke Bukittinggi.
ReplyDeletetampaknya saya harus kembali menjelajahi Sumatera Barat lagi nih, terutama Padang Panjang. pengen banget ke rumah gadangnya ituu...
Yuni tu suka banget sama rumah gadang. Atapnya terlihat keren. Lancip-lancip begitu.
ReplyDeleteCakep.
I have twice read this post. Dan emang nggak ngebosenin. Gimana ya? Berasa datang ke tempat itu dua kali.
ReplyDeletePernah nggak sih, datang ke tempat wisata untuk kedua kalinya dan kalian nggak ngerasa bosen?
Nah kek gitu juga akutu.