Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka, Jejak Ulama Termasyur asal Ranah Minang
Menginjakkan kaki di Maninjau terdapat sebuah tempat magis yang merangkul keindahan alam Sumatra Barat. Di tengah gemerlap danau yang mempesona, terletak Museum Kelahiran Buya Hamka, sebuah tempat suci yang mengenang perjalanan hidup dan pemikiran Buya Hamka, seorang cendekiawan dan pemikir ulung Indonesia.
Beberapa waktu yang lalu, saya dan Rizky usai mencicipi kuliner khas Tiku melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi Museum Buya Hamka. Tempo itu, masih hanggatnya peluncuran film Buya Hamka yang diproduksi menjadi 3 series. Rasanya tidak afdol juga sebagai generasi muda untuk tidak berkunjung melihat peninggalan tokoh-tokoh nasional asal Minangkabau ini.
Museum ini berlokasi di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sekitar 3 jam perjalanan dari Kota Padang. Museum Buya Hamka berada tepat di tepian Danau Maninjau bisa diakses dari dua arah yaitu dari arah Bukittinggi dan dari arah Lubuk Basung. Ketika itu saya lewat Lubuk Basung.
Buya Hamka merupakan sosok yang tak asing bagi masyarkat Indonesia dan Malaysia. Terlebih ketika film biografinya diluncurkan beberapa bulan yang lalu. Nuansa Ranah Minang cukup banyak dicerikan, terutama di tanah kelahirannya di Nagari Sungai Batang, Kabupaten Agam Sumatra Barat.
Buya Hamka adalah pahlawan nasional yang dikenal sebagai ulama, sastrawan, politisi hingga jurnalis. Jejak Buya Hamka akan mudah terlihat jika mengunjungi Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka. Ada berbagai koleksi penginggalan Buya Hamka yang dapat dilihat seperti buku, majalah, arsip-arsip, tongkat, foto, pakaian hingga ruangan yang menjadi tempat lahirnya Buya Hamka.
Seakan menjadi wakil dari keindahan sekitarnya, Museum Kelahiran Buya Hamka berdiri megah dengan nuansa arsitektur tradisional Minangkabau yang kental. Atapnya meliuk indah seperti riak gelombang danau, menciptakan harmoni yang memesona dengan lingkungan alaminya.
Museum ini mulai dibangun pada Desember 2000 dan diresmikan pada November 2001. Sebelumnya museum ini merupakan belas rumah nenek Buya Hamka yang hampir hancur ketika masa pendudukan Jepang. Museum yang tidak ada tiket masuknya ini memiliki pemandangan yang menawang dengan view langsung danau Maninjau.
Memasuki area museum akan ada ruangan yang luas di sisi kanan dan sisi kirinya. Ada satu kamar yang menjadi tempat kelahiran Buya Hamka, Tempat dimana bayi kecil yang kelak menjadi ikon kearifan negeri ini pertama kali menatap dunia.
Bayang-bayang masa kecil yang riang dan riuh memenuhi sudut ruangan, dihiasi oleh benda-benda bersejarah yang menjadi saksi kehidupan keluarga Buya Hamka. Barang-barang penginggalan Buya Hamkan yang klasik itu tertata dan terpajang dengan rapi. Meskipun koleksinya tidak begitu banyak tapi dapat menceritakan kisah perjalanan hidup Buya Hamka.
Museum Kelahiran Buya Hamka di Maninjau bukan hanya destinasi wisata, melainkan perjalanan menggali kearifan dan intelektualitas Buya Hamka. Dalam setiap sudutnya, museum ini memberikan sentuhan yang menginspirasi dan mengajak pengunjung untuk merayakan warisan kearifan dan keagungan jiwa seorang ulama besar.
Berikut ini foto story ketika mengunjungi Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka:
————————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.
Keren banget ini, bang.
ReplyDeleteTerlebih di sana ada beberapa koleksi beliau. Sepertinya menarik untuk diasmbangi
Bagus banget view nya bang. Gak bayar pula masuknya.
ReplyDeleteBang, di sekitar museum ada penginapan kah?
View danau maninjau bikin betah banget berlama-lama di situ..
Nyaman dan asri sekali ini rumah kelahiran Buya Hamka. Ketika menyimak betapa besar jasa beliau, baik untuk agama maupun masyarakat, rasanya benar-benar iri, pasti beliau sekarang ada di tempat yang Allah muliakan.
ReplyDeleteFoto² semuanya keren banget. Buya Hamka seorang tokoh yang saya kagumi. Banyak teladan yang dimilikinya menjadi tuntunan dalam kehidupan saya ini.
ReplyDeleteTerimakasih ya Mas Bayu udah berbagi info bagus dan menarik
Ya ampun masih terawat dan rapi banget ya rumah Buya Hamka , apalgi perabotannya khas jaman baheula banget , jadi pengen ikutan berkunjung juga ke sana
ReplyDeleteLumayan juga untuk destinasi wisata sejarah ya kak. Rumah Buya Hamka menurut saya cukup rapi dan terawat mengingat ada sejarah di dalamnya
ReplyDeleteMuseumnya terawat banget ya, betah kayaknya kalau saya berkunjung ke sana. Mana viewnya ke pemandangan danau Maninjau lagi, cakep!
ReplyDeleteKeren abis pemandangan dari rumah beliau. Menyejukkan.
ReplyDeleteLangsung ke danau maninjau.
Mudah-mudahan ada rezeki untuk berkunjung ke sana