Jelajahi Ekowisata Hutan Mangrove Pandang Tak Jemu di Batam

Eksotismya Hutan Mangrove di Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip Pantai 

Batam tidak hanya terkenal dengan wisata belanja dan pantainya yang eksotis, tetapi juga memiliki destinasi ekowisata yang menawan. Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu menjadi salah satu pilihannya.

Ekowisata ini merupakan salah satu destinasi wisata bahari yang bisa dinikmati saat berkunjung ke Kota Batam, Kepulauan Riau. Destinasi ini menghadirkan pengalaman unik menjelajahi ekosistem mangrove yang kaya dengan keindahan alam serta beragam aktivitas edukatif dan rekreatif. 

Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu ini terletak di pesisir Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip Pantai, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, kawasan ini memiliki daya tarik yang begitu istimewa bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Untuk menuju ke lokasi, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Lokasinya cukup mudah diakses dan tersedia informasinya di Google Maps. 

Dari Bandara Hang Nadim, perjalanan menuju lokasi wisata hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan kendaraan pribadi. Jika datang melalui Pelabuhan Batam Centre, pengunjung dapat menggunakan transportasi darat dan perjalanan ke lokasi hanya memakan waktu sekitar 40 menit.

Hutan Mangrove Ratusan Tahun

Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu terdapat daya tarik wisata berupa hutan Mangrove yang beragam dan ada yang telah berumur ratusan tahun. Hutan mangrove di wilayah ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat. Sebagai ekosistem pesisir, hutan mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. 

Akar-akar mangrove yang kuat mampu menahan abrasi pantai dan menjadi tempat berkembang biaknya berbagai jenis biota laut seperti ikan, udang, kepiting, serta berbagai jenis burung dan reptil.

Hutan mangrove itu memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar, sehingga berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim.  Keberadaan hutan mangrove yang masih terjaga ini menjadi bukti kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan demi keberlanjutan ekosistem.

Selain sebagai tempat wisata alam, lokasi ini juga menjadi pusat edukasi bagi pengunjung yang ingin memahami lebih dalam tentang ekosistem mangrove. Cuma Rp.10 ribu bisa menikmati keindahan alam pesisir yang menyegarkan dan mamanjakan mata.

Pengunjung bisa mencoba menikmati paket wisata yang ditawarkan oleh pengelola, mulai belajar mengenai manfaat mangrove, cara menanam bibit mangrove, hingga dampak positifnya bagi lingkungan. 

Lokasi hutan Mangrove ini juga berada dipesisir pantai yang memiliki pasir putih dan lembut. Cocok untuk rekreasi dan piknik bersama keluarga atau rekan sejawat sekadar bersantai menikmati semilir angin laut.

Jalur Tracking Mangrove Pandang Tak Jemu

Salah satu daya tarik utama tempat ini adalah jalur trekking kayu yang memungkinkan pengunjung menjelajahi hutan mangrove dengan nyaman. Jalur ini dirancang sedemikian rupa sehingga wisatawan dapat menikmati suasana hutan bakau dari dekat tanpa merusak ekosistem. 

Pengunjung dapat menjelajahi dengan berjalan kaki dari atas jalur tracking yang telah tersedia. Sambil berjalan di jalur ini, pengunjung bisa melihat berbagai jenis pohon bakau serta satwa liar yang hidup di kawasan tersebut. Istimewanya dari tempat ini bisa melihat view 3 negara yang menghadap langsung ke Singapura, Malaysia dan Indonesia.

Dengan lanskap alam yang indah, tempat ini menjadi spot favorit bagi para fotografer dan pecinta konten media sosial. Berbagai sudut dengan latar belakang pohon bakau, jembatan kayu, serta panorama laut menjadikan setiap jepretan foto tampak estetik dan menarik.

Memiliki Fasilitas Pendukung yang lengkap

Untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung, pengelola telah menyediakan berbagai fasilitas penunjang seperti ada panggung pertunjukan yang menjadi tempat diadakannya berbagai acara seni dan budaya lokal. Ada juga warung makan yang menyediakan aneka hidangan laut segar. 

Eduwisata Hutan Mangrove Pandang Tak Jemu memiliki toko souvenir yang menjual berbagai produk kerajinan khas dari masyarakat setempat. Tersedia juga wifi gratis, toilet dan musala yang representatif hingga area parkir yang cukup luas bisa menampung kendaraan roda dua dan roda empat dengan kapasitas besar.

Kehadiran Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, perekonomian masyarakat turut berkembang. Banyak warga yang beralih profesi menjadi pemandu wisata, pedagang makanan, serta pengrajin suvenir. 

Pemerintah daerah dan pengelola wisata juga aktif berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk memberikan pelatihan dan pendampingan dalam mengelola usaha berbasis ekowisata. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi, tetapi juga turut serta dalam menjaga keberlanjutan kawasan wisata.

Kerennya lagi, berkat pengelolaan yang baik dan konsep ekowisata yang berkelanjutan, Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu berhasil meraih berbagai penghargaan. Salah satu pencapaian membanggakan adalah masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 serta meraih Juara III kategori desa wisata dengan suvenir terbaik. 

Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu di Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip Pantai merupakan destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam, edukasi lingkungan, serta manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. 

Dengan segala keunikan dan daya tariknya, Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu sangat rekom untuk dikunjungi jika berkunjung ke Kota Batam. 

Tertarik untuk menjelajahi keindahan hutan mangrove ini? Yuk, rencanakan liburan sekarang dan nikmati eksotisme alam Batam yang luar biasa!