Menikmati Urban Heritage City di Ranah Minang
Bicara urban heritage city, Sumatera Barat juga memilikinya. Secara konsep suatu daerah yang memiliki warisan perkotaan baik itu berupa bangunan bersejarah, kawasan budaya, dan kehidupan masyarakat, bisa dikatagorikan sebagai urban heritage city.
Dalam perkembangannya warisan kota pusaka ini dimanfaatkan menjadi salah satu urban heritage tourism, kegiatan wisata yang bertujuan untuk melihat dan menikmati warisan perkotaan tersebut.
Ranah Minang itu mempunyai kekayaan budaya dan sejarahnya, merupakan rumah bagi sejumlah kota yang memiliki warisan urban heritage yang luar biasa. Tiga di antaranya, Padang, Sawahlunto, dan Bukittinggi, memegang peran penting sebagai saksi perkembangan sejarah, budaya, dan ekonomi di Sumatera Barat.
Ketiga kota ini menawarkan keunikan masing-masing dalam lanskap urban heritage di Indonesia yang dapat dinikmati dengan berjalan kaki.
Padang, Kota Bandar dengan Segala Kenangannya
Posisi pertama tentunya Kota Padang. Kota yang penuh kenangan ini mejadi titik mula perkembangan peradaban urban heritage di pesisisr pantai barat Sumatera. Perkembangan Padang menjadi sebuah kota tidaklah singkat sudah sejak pertengahan abad ke-17 ketika bangsa pedagang Belanda membangun benteng pertahanan dan mulai membangun pusat perniagaan di pesisir pantai Padang yang tidak bertuan.
Sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Barat, Padang telah lama menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan penting. Jejaknya dapat disaksikan di kawasan Kota Tua Padang yang meliputi area Gunuang Padang, Pelabuhan Muaro, Pasar Tanah Kongsi Jalan Batang Arau, Jalan Kelenteng, Jalan Niaga, Jalan Batipuh, hingga kawasan Pasa Gadang.
sejarah Kota Tua Padang sebagai bukti tapak sejarah kota dengan keunikan arsitketurnya sebagai waterfront city heritage. Ada beragam bangunan bergaya kolonial dan perpaduan budaya lokal masih dapat dijumpai, seperti Gedung Geo Wehry & Co, Padangsche Spaarbak, Masjid Muhammadan, Kelenteng See Hin Kiong, Bank Indonesia Muaro dan masih banyak lainnya yang teah berstatus cagar budaya kota Padang.
Ada juga Stasiun Pulau Air sebagai stasiun pertama di Ranah Minang. Karakter bangunan-bangunan tua di Kawasan Kota Tu Padang ini menjadi simbol warisan sejarah. Selain itu, Padang juga kaya akan cerita budaya, seperti kisah Siti Nurbaya yang dikaitkan dengan Jembatan Siti Nurbaya.
Wisata Kota Tua Padang ini menjadi daya tarik wisata warisan perkotaaan yang memadukan keindahan arsitektur, panorama pantai, dan narasi lokal.
Baca: Kota Tua Padang Kisah Lampau dari Hangatnya Keberagaman
Sawahlunto, Kota Emas Hitam yang menjadi Warisan Dunia
Berjarak 95 km dari Padang, kota ini dikenal sebagai "Kota Arang," adalah salah satu situs tambang batubara tertua di Indonesia. Ialah Kota Sawahlunto. Pada tahun 2019, Sawahlunto resmi diakui sebagai Warisan Dunia Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) oleh UNESCO.
Kota Sawahlunto secara hukum dibangun pada akhir abad ke-19 oleh pemerintah kolonial Belanda untuk mendukung eksploitasi batubara. Sawahlunto menawarkan suasana unik, di mana arsitektur kolonial berpadu dengan lanskap perbukitan yang indah.
Banyak bangunan bersejarah yang sangat ikonik yang masih dapat dijumpai dan terawat saat ini seperti Lubang Tambang, Museum Goedang Ransoem, Museum Kereta Api Sawahlunti, Taman Silo, Gedung Kantor PT Bukit Asam Unit Ombilin, Gereja Santa Barbara hingga panoram kota dari Puncak Cemara.
Pengakuan sebagai Warisan Dunia menjadikan Sawahlunto model pengelolaan urban heritage yang mampu mempertahankan keaslian budaya dan sejarah sambil mendorong pertumbuhan pariwisata berbasis warisan perkotaan yang unik dan ikonik di dunia.
Baca: Nostagia Menjelajah Warisan Tambang Dunia Sawahlunto
Bukittinggi, Kota Bersejarah Indonesia yang Sejuk
Dari Sawahlunto ke Bukittinggi. Kota yang sering dijuluki sebagai "Kota Jam Gadang" ini merupakan destinasi favorit dengan warisan sejarah bangsa yang kaya. Ikon Jam Gadang, sebuah menara jam yang dibangun pada masa kolonial Belanda, menjadi landmark utama yang merepresentasikan kota ini. Kawasan Benteng Fort de Kock dan Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta menambah daya tarik sejarah Bukittinggi.
Selain itu, Pasar Atas dan Pasar Bawah menjadi pusat ekonomi tradisional yang menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan untuk menikmati suasana pasar tradisional Minangkabau yang menjadi cikal bakal lahirnya sebuah kota yang bernama Bukittinggi itu.
Bukittinggi memiliki landskap alam yang memukau berupa tebing yang eksotik dengan panorama alam yang aduhai, Ngarai Sianok naman. Ada juga Lobang Jepang, sebuah terowongan yang dibangun selama Perang Dunia II dan menyimpan sejarah kelam masa penjajahan.
Bukittinggi sebuah kota kecil yang memiliki pesona urban heritage city yang sangat disayangkan jika tidak dikunjungi.
Baca: Beloved Bukittinggi: (Jangan) Jatuh Cinta Pada Kota Bukittinggi
***
Padang, Sawahlunto, dan Bukittinggi adalah permata urban heritage city di Sumatera Barat yang memiliki keunikan tersendiri tapi saling melengkapi. Dari arsitektur kolonial di Padang, tambang batu bara bersejarah di Sawahlunto, hingga ikon budaya di Bukittinggi, ketiganya menawarkan pengalaman yang kaya dan beragam.
Keberagaman kuliner serta fasilitas penunjang yang tersedia menjadikan kota-kota ini destinasi yang ideal untuk wisatawan yang ingin mengeksplorasi kekayaan sejarah dan budaya Sumatera Barat. Ketiga kota ini tidak hanya menjadi destinasi wisata unggulan tetapi juga simbol penting dari perjalanan sejarah bangsa di pesisir pantai barat pulau Sumatera.
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment